SENI BERBAHAGIA
Ide tulisan ini mengalir begitu saja ditengah negara kita tercinta sedang mengalami kondisi pandemic covid 19 yang mengkhawatirkan. Kabar gembiranya adalah bahwa perasaan bahagia itu bisa menambah imun tubuh. Karena itulah saya ingin sharing seni berbahagia, semoga tulisan ini bisa menjadi pengingat bagi diri saya pribadi dan barangkali bagi pembaca yang membutuhkan, semoga bermanfaat
Pernahkah kita mengalami dimana kita
memulai hari dengan ‘bad mood” dan kita mendapati dalam seharian aktifitas kita
selalu dirundung masalah yang kurang menyenangkan. Atau sebaliknya kita
mengawali hari dengan perasaan bahagia dan sepanjang hari itu kita lewatkan dan
kita hadapi masalah dengan jernih sehingga hari itu kita merasa bahagia ?
Diantara kenikmatan hidup
terbesar adalah kebahagiaan. Orang yang bahagia akan memancarkan energi positif dimana
orang tersebut berada, sehingga akan berpengaruh baik terhadap lingkungan
disekitarnya.
Beberapa kata bijak tentang
Bahagia adalah :
- Kebahagiaan itu bergantung pada diri kita sendiri – Aristoteles
- Kebahagiaan adalah Ketika apa yang kamu pikirkan, apa yang kamu katakan, dan apa yang kamu lakukan selaras – Mahatma Gandhi
- Kebahagiaan bukan melakukan hal-hal yang menyenangkan, kebahagiaan adalah melakukan hal- hal yang bermakna – Maxime Lagace
- Kebahagiaan itu Ketika seseorang mampu menguasai egonya. Kesengsaraan adalah ketika seseorang dikuasai oleh egonya – Al-Ghazali
- Jangan mencari kebahagiaanmu pada orang lain, temukan kebahagiaan itu bersama dengan Allah, maka kamu akan merasa bahagia, bahkan disaat kamu sedang sendiri – Dr. Bilal Philips
Kita sering mendengar kalimat
“Bahagia itu sederhana” bukan ? Bahagia
tidak perlu menunggu kita punya pasangan yang mencintai dan sangat romantis,
atau saat kita mendapat harta yang melimpah ataupun menunggu impian kita
terwujud baru merasa bahagia. Kita bisa bahagia dari hal-hal kecil, mungkin bisa saat
kita bangun pagi menghirup udara segar, atau saat melihat matahari mulai
mengintip kearah jendela kamar kita, atau saat kita menghirup secangkir kopi di
sore harinya.
Tetapi masalahnya sesederhana
itukah menjadi bahagia ? Bukankah hidup
ini seperti panggung sandiwara yang ceritanya mudah berubah…. ? Kadang masalah
datang bertubi-tubi, kadang kepedihan, kegagalan bahkan bencana datang tanpa
bisa kita cegah.
Saya setuju dengan pendapat orang
bahwa bahagia itu adalah pilihan atau bahagia itu bisa kita ciptakan, karena
sebagai manusia kita wajib untuk
berikhtiar. Namun saya ingin menambahkan
sedikit bahwa bahagia itu juga bagian
dari rezeki yang Allah berikan kepada kita.
Mendapatkan kebahagiaan itu bisa
dipelajari yaitu dengan mengetahui cara memperoleh, merasakan dan menikmati
kebahagiaan itu. Setiap orang mempunyai cara yang berbeda-beda dalam memperoleh
kebahagiaan, disitulah seninya berbahagia.
Seni berbahagia versi saya adalah
:
- bagaimana mengendalikan dan menjaga pikiran dan perasaan agar tetap berada pada zona positif
- selalu mensyukuri nikmat yang Allah berikan
- berbaik sangka kepada Allah, karena Allah adalah sebagaimana prasangka hambanya.
Adapun puncak kebahagiaan adalah
ketika kita bisa membahagiakan orang lain. Naah marilah kita menjadi orang
yang senang berbagi, memberi solusi, menebarkan senyuman, menjaga perkataan
agar tidak menyakiti orang lain, mengasihi
sesama dengan tulus …..dan kalaulah semuanya itu sudah kita lakukan, pastilah saya dan anda sepakat untuk mengatakan "bahagia itu sederhana...."
Sederhana, sy akan ikhtiar untuk itu...
BalasHapus